GAGAL SNMPTN 2019? JANGAN PUTUS ASA! Sharing+TIPS Kuliah Bukan Hanya Lewat SNMPTN


            Memasuki bulan-bulan semester genap, bulan-bulan ujian, bulan tersibuk buat anak-anak kelas 3. Apalagi buat kamu yang kelas 3 SMA/SMK dan ingin melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi Negeri. Nah, kali ini aku mau sharing sama kalian tentang pengalamanku sebelum masuk kuliah atau dalam “masa-masa pencarian kuliah”-ku tiga tahun lalu.
            Buat kalian yang kemarin berkesempatan masuk kuota buat daftar SNMPTN 2019 sampai tanggal 16 Februari, gimana udah mantab sama pilihannya? Eitss.. jangan lupa ya temen-temen buat persiapkan “plan B” kamu. Walaupun mungkin saat ini kamu udah yakin banget nih bakal lolos SNMPTN dengan nilai-nilai kamu yang bagus dan sesuai dengan passing grade jurusan yang kamu pilih, seperti yang aku bilang tadi temen-temen, jangan lupa “plan B”. Karena menurut pengalamanku tiga tahun lalu, walaupun rata-rata raporku untuk jurusan SAINTEK dan hasil UAN bisa dibilang sudah memenuhi standar, ternyata saat pengumuman SNMPTN aku gagal. Stres? Tentu saja. Apalagi saat itu guru kelasku juga yakin kalau aku lolos SNMPTN, dan aku nggak punya persiapan apa-apa buat jalur tes yang lain. Well mungkin katakanlah nilaiku belum diatas 9, tapi ada juga sahabatku yang dia peringkat 1 se-jurusan Bahasa, dia juga gagal SNMPTN, padahal kalau dari nilai sih nggak perlu ditanya lagi, pasti udah bagus banget. Dan ada juga temanku yang lolos SNMPTN padahal nilainya dibawahku. Jadi intinya, bukan nilai aja ya teman-teman yang menentukan lolos atau tidaknya kamu di SNMPTN.

Tentang Rasa

Tentang rasa,  ternyata ia lebih rumit dari sekedar perasaan.
Tetap peduli meski terabaikan
Tetap terjebak dalam memperhatikan mesti tak pernah dilihat
Tetap disampingnya meski sudah berapa banyak dibuatnya terluka
Menceritakan namamu kepadaNya
Lalu harus bagaimana?
Bagaimana dengan sikap bodohku yang menjengkelkan ini? 
Tolong ajari aku untuk tidak apa-apa jika tidak mempedulikanmu.
Ajari aku untuk melepasmu saja. 
Ajari aku untuk tak merasa sesak lagi jika harus mengingatmu.

Menyusahkan

Ketika harus terpaksa kita akhiri
Kau pikir itu mauku?
Bukan. Ini menyusahkan
Ketika harus terpaksa tak kuketahui kabarmu
Kau pikir itu mauku?
Bukan. Ini menyusahkan
Ketika harus terpaksa kuberi jarak
Kau pikir itu mauku?
Bukan. Ini menyusahkan
Semua keadaan yang memaksa kita
Semuanya menyusahkan.

Kompeni Itu Adikku

Hai... Udah lama ya enggak aku tulis ceritaku di blog ini. Udah pada kangen kan? Dikangen-kangenin lah ya, biar akunya senang He he he.. Oke jadi kali ini aku mau cerita tentang adikku yang kedua. Namanya Benedictus Augusta Sangaptaras Purba, panggilannya Dicky, tapi sering kupanggil Kompeni atau Brot (kependekan dari Brother). Hobinya kentut sekencang-kencangnya dan sesering-seringnya. Dia sekarang kelas 3 SMP di sekolah negeri dekat rumahku di Grobogan. Dia pernah bilang kalau dia ingin jadi ahli sihir, karena terlalu banyak menonton film Harry Potter menurutku. Sampai-sampai dia membuat tongkat sihir dari pohon singkong yang ditanam Mama disamping rumah. Dibabatnya beberapa pohon untuk membuat tongkat yang sesuai.  Itu saja sekilas tentang Dicky, kita bahas saja tingkah diatas rata-ratanya Dicky ya..
                Aku jadi ingat waktu itu, waktu sore-sore aku dan Dicky sedang menyapu halaman depan rumah. Entah apa yang pertama kami bahas, aku tidak terlalu ingat, tiba-tiba dia bilang,

Kesedihan Kacang

Kasihan kacang, dituduh jadi penyebab jerawatan.
Padahal gajah, makan kacang, tapi nggak jerawatan.

Etta, 2017

Surat Untuk Ayah

Tahun ini adalah tahun yang berat bagiku. Banyak hal besar yang terjadi dihidupku tahun ini. Tahun 2016 adalah ketiga kalinya kelulusanku tanpa seorang Papa. Tahun kesepuluh Papa meninggalkan aku dan keluargaku. Dan ulang tahun Papa yang ke-45. Entah kenapa, aku sangat merindukan Papaku. Ya walaupun ketika aku mengingat beliau, ada rasa sedih dan kecewa juga. Namun tak ada gunanya juga terus-menerus menyimpan kebencian yang malah akhirnya akan mematikan hati. Karena itulah sampai sekarang aku masih berusaha dan belajar untuk ikhlas dan memaafkan.

Satu Episode LDR versi Pelajar | Dibalik kisah LDR

LDR (Long Distance Relationship), salah satu hal yang dijadikan alasan dalam sebuah hubungan. Apakah yang dianggap penghambat? Jarak? Waktu? Waktu untuk bertemu tak sebanding dengan rindu yang ada karena harus terpisah jarak? Nggak heran banyak pasangan yang terlihat tidak baik-baik saja dengan hubungan mereka yg LDR dengan pasangan. Entah antar pulau, antar provinsi, antar kota, anta kabupaten, antar kelurahan, antar desa, antar RW, antar RT, ataupun antar sekolah, tetap saja hubungan mereka dibatasi oleh jarak.

Powered by Blogger.

Followers

ANDA PENGUNJUNG KE-